Translate

Selasa, 31 Juli 2012

Penyakit HATI

Bahaya penyakit sombong diantaranya :
- Allah tak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri (QS. Luqman:18),

- Sombong adalah sifat penduduk neraka :
"Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur(sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).

- Sombong menghalangi kita masuk ke syurga :
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)

An Nawawi rahimahullah berkata, “Hadist ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka, serta menolak kebenaran” (Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi, II/163, cet. Daar Ibnu Haitsam)
Kesombongan ada dua macam, yaitu sombong terhadap al haq dan sombong terhadap makhluk. Hal ini diterangkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hadist di atas dalam sabda beliau, “sombong adalah menolak kebenaran dan suka meremehkan orang lain”. Menolak kebenaran adalah dengan menolak dan berpaling darinya serta tidak mau menerimanya. Sedangkan meremehkan manusia yakni merendahkan dan meremehkan orang lain, memandang orang lain tidak ada apa-apanya dan melihat dirinya lebih dibandingkan orang lain. (Syarh Riyadus Shaalihin, II/301, Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin, cet Daar Ibnu Haitsam)

- Sombong salah satu penyebab diturunkannya azab didunia :
“Ada seorang laki-laki makan di samping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tangan kirinya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu!” Orang tersebut malah menjawab, “Aku tidak bisa.” Beliau bersabda, “Apakah kamu tidak bisa?” -dia menolaknya karena sombong-. Setelah itu tangannya tidak bisa sampai ke mulutnya” (H.R. Muslim no. 3766).

Orang tersebut mendapat hukum di dunia disebabkan perbuatannya menolak perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia dihukum karena kesombongannya. Akhirnya dia tidak bisa mengangkat tangan kanannya disebabkan sikap sombongnya terhadap perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah di antara bentuk hukuman di dunia bagi orang yang sombong.

Tidak Termasuk Kesombongan
Tatkala Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan bahwa orang yang memiliki sikap sombong tidak akan masuk surga, ada sahabat yang bertanya tentang orang yang suka memakai pakaian dan sandal yang bagus. Dia khawatir hal itu termasuk kesombongan yang diancam dalam hadits. Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan bahwasanya hal itu tidak termasuk kesombongan selama orang tersebut tunduk kepada kebenaran dan bersikap tawadhu’ kepada manusia. Bahkan hal itu termasuk bentuk keindahan yang dicintai oleh Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Indah dalam dzat-Nya, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, serta perbuatan-Nya. Allah mencintai keindahan lahir dan batin.( Bahjatu Qulubil Abrar , hal 195)

Ingat… !!!
  • di surga tidak ada orang sombong,
  • di surga tidak ada orang hasud,
  • di surga tidak ada orang bangga,
  • di surga tidak ada orang yang saling fitnah menfitnah,
  • di surga tidak ada iri hati maupun dengki, dan
  • di surga tidak ada merasa aku paling baik,
Berbeda di neraka, kebalikan dari surga, merasa sombong, banyak hasud, merasa bangga saling fitnah menfitnah,saling iri hati maupun dengki, dan saling merasa aku paling baik!

Maka jangan berhandai-handai mati lalu masuk surga,TIDAK!

Mari sejenak kita merenung, bibit-bibit manakah yang kita tanam sekarang? sudahkah bibit-bibit surga itu kita tanam didalam hati kita? Atau malah sebaliknya bibit-bibit nerakalah yang kita tanam didalam hati kita?

Rasulullahpun pernah bersabda :

"Tidak akan masuk sorga orang yang dalam lubuk hatinya ada rasa sombong, sekalipun hanya sekecil dzarrah/ atom"

Ada sebuah kisah hikmah yang bisa kita ambil berikut :

Suatu saat ada ulama besar yang terkenal ahli mukasyafah (tahu isi hati orang lain), saat itu ada beberapa ulama bertamu kepada ulama besar itu.

Satu demi satu ulama yang bertamu itu di persilahkan masuk, akan tetapi ada ulama satu yang dibiarkan begitu saja tidak boleh masuk kedalam rumahnya, akhirnya setelah semua ulama pulang tibalah ulama itupun dipanggil, dan setelah duduk berhadapan ulama ahli mukasyafah itu, si ulama ahli mukasyafah itu tidak menoleh dan menghiraukan sama sekali.

Ulama yang bertamu itu hanya bisa diam seribu bahasa, tanpa berani berbicara, akhirnya ulama itu sedikit memberanikan diri untuk berbicara kepada ulama ahli mukasyafah itu.

"Wahai Syeihk, mengapa sekian lama engkau diam, tidak menghiraukanku? apakah aku ini orang jahat? Apakah perbuatanku jelek? atau amal-amalku busuk? ataukah engkau takabur merasa lebih mulia, lebih terhormat dan lebih baik daripada aku?" Tanya ulama yang bertamu itu

Akhirnya ulama ahli mukasyafah itu itu berkata

"Bukan begitu wahai kyai, aku diam membiarkanmu bukan karena aku sombong merasa lebih baik, takabur merasa lebih mulia daripada kamu, akan tetapi aku tidak menghiraukan engkau karena aku kasihan kepadamu, aku diberitahu Allah dengan keadaanmu sesungguhnya, makanya aku ingin berbicara 4 mata denganmu!"

"Maksdunya Syeihk?" Tanya heran ulama yang bertamu itu

"Kita sama-sama tahu bahwa dunia ini adalah tempat menanam dan kelak hasilnya akan dipetik setelah kita meninggalkan dunia kelak"

Lanjut ulama ahli mukasyafah itu

"Aku tahu dirimu itu adalah orang ulama, punya santri ribuan, kamu sudah terkenal seantero negeri ini, orasi-orasimu itu bisa menimbulkan semangat berjuang bagi siapa saja yang mendenganr, dan aku juga tahu bahwa kamu adalah ahli ibadah, puasa sunnahmu tidak pernah lepas, sholat malammu selalu terjaga, kepada fakir miskin engkau juga sangat perhatian" jawab ulama ahli mukasyafah itu

"lantas apa kesalahanku wahai Syeihk?" Tanya heran ulama itu

"tapi sayang tamanmu itu gersang, ladangmu itu tandus, akbitnya tanaman yang engkau tanam tidak akan panen di akherat kelak"

Terkagetlah ulama itu "Mengapa seperti itu Syeihk?"

"Iya, sebab yang engkau tanam di dunia itu adalah tanah gersang, tanah yang tandus, bukan tanah yang subur, sehingga tanaman yang kau engkau tanam itu sia-sia tidak tidak berbuah apapun"

"Lantas yang dimaksud tanah yang tandus itu apa wahai Syeihk?" Tanya ulama itu

"Kau tahu bahwa hatimu adalah ladang, ladang untuk menanam bibit kebaikan, tapi sayang ketika kamu menanam bibit kebaikan itu, pada saat kau menanam itu hatimu jahat, suka menggunjing orang lain, suka merendahkan orang lain, suka meremehkan orang lain, dan suka menfitnah orang lain, dan suka mengadu domba orang lain, maka pada saat itu bibit-bibit kebaikanmu tidak tumbuh, bibit-bibit surgamu itu mati karena saat itulah akan terhapus amal-amalmu"

Lanjut ulama ahli mukasyafah itu

"Dan tanaman yang bersamaan yang engkau tanaman itu ada penyakit ujubnya"

"Dimana ujub itu wahai Syeihk?"

"Ketika kamu menjadi kyai bangga, kamu menjadi orang baik bangga, kamu dihormati banyak orang bangga, maka banggamu itulah yang menghapus semua amalmu yang kau tanam saat itu juga"

Ingat Rasulullah pernah bersabda "Banggamu itu akan menghapus amalmu 70 tahun!" (HR. Dailami)

Setelah mendapat teguran keras, menangislah ulama itu sejadi-jadinya, sambil berkata

"Ternyata akulah orang yang paling hina, ternyata akulah orang yang paling rendah dan berlumuran dosa, akupun tak pantas masuk dalam surgamu, apalagi bertemu denganMu"

"Yaa Allah ampunilah dosa-dosa hambamu yang lemah dan hina ini, biarpun aku masuk neraka, jangan Kau lepas kasih sayangMu untukku".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar